Sejarah Perguruan Silat Pusaka Saputra Paku Banten (PS-PSPB)
Ditulis oleh:
Ade Hendriana - Rabu, 04 September 2013
Perguruan
Silat Pusaka Saputra Paku Banten (PS-PSPB) merupakan seni bela diri pada masa
kerajaan Sultan Hasanuddin pada pertengahan abad XVI. Pada masanya seni bela
diri ini digunakan oleh prajurit kesultanan Banten yaitu pengawal khusus Sultan
Maulana Hasanuddin dan secara turun temurun seni bela diri ini diwariskan
kepada generasi selanjutnya.
Asal
mulanya PS-PSPB dikenal dengan nama Paku Banten yang hanya diwariskan oleh
orang-orang tertentu. Dari waktu ke waktu Paku Banten menyebar seiring dengan perkembangan jaman
dan Paku Banten berubah nama menjadi Pusaka Saputra Paku Banten yang memiliki
arti sebagai berikut: Pusaka berarti warisan, Saputra adalah generasi penerus,
Paku merupakan mengokohkan atau yang mengokohkan, Banten merupakan nama tempat
didirikannya Paku Banten. Jadi PSPB merupakan warisan yang diberikan kepada
generasi selanjutnya untuk mampu berdiri dan kokoh dengan nilai-nilai budaya.
Kurikulum PSPB
Di
PSPB terdapat 5 tingkatan yang harus dilalui yaitu:
-
Al
Jabal (Gunung)
-
Al
Bahr (Laut)
-
As
Syam (Matahari)
-
Tungku,
dan
-
Qonaah
Jurus Silat dan
Kesenian
Jurus-jurus
yang dikembangkan bersifat olahraga atau tangan kosong seperti:
-
Dasar
bawah
-
Dasar
atas
-
Pecahan
1, 2, dan 3
Jurus
tongkat seperti:
-
Tongkat
4 penjuru
-
Tongkat
1, 2, dan 3
Dan
pernafasan seperti:
-
Pernafasan
4 penjuru
Kesenian
yang dikembangkan PSPB, yaitu:
-
Seni
budaya DEBUS
-
Seni
Ibing
Program
ektra PSPB, yaitu:
-
Pelatihan
Pengobatan Alternatif
PSPB
tidak hanya menerima anggota asal BANTEN tapi seluruh INDONESIA bisa menjadi
bagian dari PSPB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar